Minggu, 20 Maret 2016

pewarisan



Pewarisan Sifat
          Ilmu tentang sifat-sifat yang diwariskan, cara sifat diwariskan, dan variasi yang terjadi pada keturunan disebut ilmu keturunan atau genetika.
A.   MATERI GENETIS
·        Sifat-sifat beda yang terdapat pada makhluk hidup dikendalikan oleh materi genetis
·        Materi genetis ini berupa substansi yang disebut gen
·        Kumpulan gen-gen disebut kromosom
a.     Kromosom
§  Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya.
§  Kromosom terdapat pada inti sel
§  Setiap spesies makhluk hidup memiliki kromosom yang khas dan tetap
§  Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
ü Kromosom tubuh(autosom), yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh
ü Kromosom kelamin(gonosom), yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin
§  Misalnya, lalat buah (Drosophilla melanogaster) memiliki 4 pasang kromosom, terdiri atas3 pasang autosom dan 1 pasang gonosom
§  Ada beberapa jenis kromosom sebagai berikut.
ü Kromosom homolog
v Kromosom homolog adalah kromosom yang berpasang-pasangan, selalu mempunyai bentik dan struktur  yag sama atau hampir sama
v Pada tubuh manusia terdapat 46 kromosom yang terdiri atas 23 kromosom berpasangan (homolog)
v Setiap pasang kromosom homolog adalh satu macam sehingga kromosom sel tubuh manusia terdiri atas 23 macam
ü Kromosom diploid(2n)
v Kromosom diploid adalah dua perangkat kromosom atau kromosom yang memiliki pasangan
v Di setiap inti sel tubuh terdapat dua set/perangkat kromosom(diploid)
ü Kromosom haploid(n)
v Kromosom haploid adalah kromosom yang yidak memiliki pasangan atau hanya memiliki seperangkat kromosom
v Kromosom haploid terdapat pada inti sel kelamin
b.     Gen
§  Gen adalah bagian dari kromosom yang mengendalikan ciri genetis atau makhluk hidup
§  Susunan gen yang menentukan sift-sifat suatu individu disebut genotipe. Genotipe akan memunculkan sifat-sifst fenotipe.
ü Genotipe
v Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan alat indra
v Sifat ini biasanya disimbolkan dengan sepasang huruf, misalnya gen untuk warna merah adalah MM(sifat dominan) dan gen untuk warna putih adalah mm(sifat resesif)
v Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (MM) atau resesif saja (mm) disebut homozigot, sedangkan genotipe yang tersususn dari sifat dominan dan resesif (Mm) disebut heterozigot
ü Fenotipe
v Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati oleh alat indra. Misalnya rasa buah manis, warna merah, bentuk bulat, dan lain-lain
v Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan
B.   Persilanagan Monohibrid dan Dihibrid
·        Persilangan monohibrid adalah persilangan antara 2 individu sejenis dengan memerhatikan 1 sifat beda.
Contoh
§  Persilangan antara rambutan yang berbuah manis dengan yang berbuah masam
§  Persilangan antara ayam berbulu putih dengan ayam berbulu hitam
·        Persilangan dihibrid adalah persilangan 2 individu sejenis dengan memperhatikan 2 sifat beda
Contoh:buah berwarna merah(MM) dan bulat(BB) disilangkan dengan buah berwarna putih (mm) dan keriput(bb)
C.   Hukum Penurunan Sifat Mendel
·        Gregor J.Mendel (1822-1884) adalah tokoh yang berjasa dalam mempelajari sifat-sifat yang diwariskan dari induk pada keturunan, sehingga ia dikenal sebagai bapak genetika.
·        Dalam percobaan nya, mendel meggunakan tanaman kacang ercis atau kacang kapri(pisum sativum), karena:
§  Memiliki pasangan sifat yang kontras,
§  Dapat melakukan penyerbukan sendiri,
§  Mudah dilakukan penyerbukan silang,
§  Mempunyai daur hidup yang relatif pendek, dan
§  Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak
·        Hukum Mandel
§  Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (bersifat diploid=2n). Misalnya, induk jantan berwarna merah(MM), dan betina (mm), maka keturunannya memiliki gen Mm.
§  Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak. Mm akan bepisah menjadi 2 gamet, yaitu M dan m à dikenal sebagai hukum Mandel pertama
§  Pada proses pembuhan(ferrilisasi), gamet akan bertemu secara acak. Dalam kasus diatas, gamet M dapat membuahi gamet lainnya, misalnya M atau dapat juga m à dikenal sebagai hukum Mandel kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar